ASEAN dan Integrasi di Tingkat Akar-Rumput
![](https://static.wixstatic.com/media/88062d_bc12ba1e0f0c4f3392789f7e9c44446b~mv2.jpg/v1/fill/w_960,h_540,al_c,q_85,enc_auto/88062d_bc12ba1e0f0c4f3392789f7e9c44446b~mv2.jpg)
“Bersama Indonesia ASEAN kuat, bersama ASEAN Indonesia maju.” – Retno Marsudi
Abstrak
Di era globalisasi serta perkembangan teknologi, corak masyarakat dunia termasuk ASEAN mengalami perubahan demi perubahan, termasuk di dalamnya animo masyarakat untuk saling berkomunikasi dan menjalin relasi. ASEAN sebagai organisasi regional sebaiknya melihat fenomena ini sebagai suatu peluang terhadap terwujudnya cita-cita Masyarakat ASEAN. Dari kacamata pemuda, hal yang paling baik ialah dengan mengintegrasikan pariwisata ASEAN, ditambah mobilisasi intra-ASEAN sudah tidak memerlukan visa. Adapun potensi yang dimanfaatkan ialah kekayaan kultural, diversitas bentangan alam dan posisi yang strategis.
Latar belakang
Pernyataan Retno Marsudi selaku Menteri Luar Negeri Indonesia terkait hubungan ASEAN dan Indonesia itu sendiri agaknya menjadi sangat relevan terutama di tengah dunia yang semakin modern. Modernitas seiring pertumbuhan dunia dalam hal ini bisa dilihat dari pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi. Kemajuan teknologi menuntun masyarakat tiap-tiap negara pada suatu titik di mana kerja sama menjadi keniscayaan. Teknologi pula yang membawa persatuan karena mustahil bagi negara untuk memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan negara lain di antara pusara modernitas dan arus globalisasi. Dampaknya mobilitas masyarakat satu negara menjadi tak bisa dibatasi oleh faktor-faktor spasial. Dengan kata yang lain, batasan-batasan negara mulai memudar disebabkan kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi tadi.
Sejalan dengan pernyataan MENLU, Indonesia tidak mampu berdiri sendiri serta mempertahankan pemerintahan yang berdaulat apabila melepaskan diri dari dunia internasional, terutama dengan negara-negara tetangga. Atas dasar pentingnya kerja sama kawasan, maka ASEAN hadir demi menciptakan regional yang stabil dengan nilai-nilai kekeluargaan. Nilai kekeluargaan ini terlihat dari terbentuknya ASEAN Community atau Masyarakat ASEAN pada tahun 2015 yang silam. Bertolak dari fakta bahwa ASEAN berniat menjadikan kawasan sebagai zona yang stabil dan sejahtera[1] dan usia ASEAN yang hampir mencapai 50 tahun, maka bagi saya sebagai pemuda Nusa Tenggara Timur (NTT), ASEAN memiliki arti penting tersendiri.
Arti ASEAN
Sebagai seorang pemuda NTT, ASEAN sama sekali nihil makna. Tidak banyak yang saya ketahui tentang ASEAN, apalagi pengaruhnya. Layaknya anak-anak lain di daerah, kami terbiasa mengenal dunia sebatas lingkungan di mana kami berada. Kemudian, singkat kisah setelah melanjutkan pendidikan pada bidang Hubungan Internasional, perlahan ASEAN terbesit sebagai suatu kebutuhan. Melihat ASEAN berarti melihat masa depan itu sendiri. Banyak hal yang ditawarkan pada organisasi regional ini. Penawaran tersebut tidak hanya berkutat pada menjaga keamanan kawasan seperti motivasi awal pembentukannya pada 1967 yang silam, melainkan bertumpu pada pembangunan di tahap akar rumput, terutama setelah adanya Masyarakat ASEAN. Dari sini, hal-hal yang paling bisa dimanfaatkan ialah kekayaan kultural, diversitas bentang alam dan posisi strategis yang menjamin daya saing regional. Dari Ujung Barat negara anggota ASEAN misalnya Festival Pagoda Ananda yang diadakan tiap tahun di Myanmar pada bulan Januari. Festival ini dimulai sejak masa Bagan untuk menyembah Budha dan memberikan santunan kepada pada Biksu yang menjaga Pagoda tersebut, kemudian berkembang menjadi suatu perayaan dan daya tarik wisatawan sejak adanya tari-tarian warna-warni, pertunjukan teatrikal serta disuguhkannya kegiatan karikatur-komedi.[2]
Adapun di Timur Asia Tenggara, tepatnya di Sumba, Festival Tenun Ikat menghadirkan bermacam tenun khas Sumba, dari proses pembuatan hingga menjadi suatu kain bercorak. Wisatawan kemudian dapat melihat dan membeli langsung di tempat. Di sisi lain ada Pasola, yaitu kegiatan berkuda sambil menombak lawan menggunakan lembing – yang tumpul. Pasola berakar dari kepercayaan Marapu untuk menguji keberanian pemuda-pemuda di Sumba, namun kini Pasola menjadi tontonan menarik terutama bagi wisatawan asing yang berniat mengamati kultur baru.[3]
Hal yang dapat dimanfaatkan sebagai kekuatan ASEAN berikutnya datang dari macam-macam bentang alam seperti persawahan Vietnam, perbuktian unik di Bohol-Filipina dan gunung bersalju di Papua. Letaknya ASEAN lagi sangat menguntungkan karena kestrategisannya. Diapit oleh Samudra Hindia dan Samudra Pasifik serta memiliki Laut Filipina Barat – atau Laut Cina Selatan – yang mana setiap tahunnya berisikan lalu lintas sebesar 30% lalu lintas perdagangan maritim atau setara dengan $5.3 triliun.[4]
Harapan
Pembentukan Masyarakat ASEAN yang menekankan pada perasaan kekeluargaan di tingkat akar rumput serta ASEAN yang kaya akan kultur, bentang alam dan posisi yang strategis, saya melihat peluang yang sangat besar untuk dibentuk kerja sama regional dalam bidang pariwisata. Kerja sama yang dimaksud ialah: tiap-tiap negara anggota ASEAN mengklasifikasikan pariwisata menjadi dua kelas – berdasarkan kultur dan bentang alam –, lalu beberapa pusat pariwisata yang baik diintegrasikan dari semua negara anggota.
Kultur dipilih karena di dalamnya mencakup hal-hal yang luas, di antaranya karena manusianya dan budayanya (bisa kuliner, adat istiadat, pakaian adat dan sebagainya). Adapun generasi muda di era milenial ini merupakan generasi yang senang untuk membangun relasi terhadap orang-orang yang jauh dari jangkauannya, terlihat dari banyaknya pengguna media sosial seperti facebook, twitter dan instagram.[5]
![](https://static.wixstatic.com/media/88062d_2f137d1a0dbe43a486859561d7114e06~mv2.png/v1/fill/w_707,h_445,al_c,q_85,enc_auto/88062d_2f137d1a0dbe43a486859561d7114e06~mv2.png)
Adapun tujuan diintegrasikannya pariwisata ASEAN selain mendekatkan anak-anak muda di regional Asia Tenggara, sehingga pengimplementasian Masyarakat ASEAN lebih ‘membumi’ juga bermaksud meningkatkan devisa negara anggota – sejalan dengan pilar ekonomi Masyarakat ASEAN: pasar tunggal dan basis produksi, kawasan berdaya saing, kesetaraan ekonomi dan integrasi ekonomi global – mengingat letak ASEAN yang strategis. Di sisi lain, ASEAN juga cenderung mengalami trend positif terkait jumlah wisatawan baik dari intra-ASEAN maupun dari luar ASEAN. Trend ini semestinya dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan cara mengintegrasikan pusat-pusat wisata sehingga pengunjung bisa merasakan keberagaman ASEAN dalam satu kali kunjungan atau paket wisata.[6] Selain itu kita memiliki sesuatu yang dibutuhkan sebagai kawasan yang terintegrasi sampai akar rumput, yaitu kita memiliki maskapai-maskapai penerbangan terbaik di dunia seperti Singapore Airlines, Thai Airways dan Garuda Indonesia yang mana bisa menopang ketersambungan antar negara.[7]
![](https://static.wixstatic.com/media/88062d_9994afed31194ae884f571f8bf45faac~mv2.png/v1/fill/w_980,h_295,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/88062d_9994afed31194ae884f571f8bf45faac~mv2.png)
Kesemua potensi yang dimiliki ASEAN pada akhirnya menjadi harapan agar integrasi yang telah dijabarkan menjadi keniscayaan akan cita-cita yang menjadi kenyataan.
[1] Lihat http://asean.org/asean/about-asean/
[2] Lihat http://www.myanmartourism.org/index.php/destination/festivals dan http://www.travel-myanmar.net/en/traditional-festivals-myanmar-2017
[3] Lihat https://travel.detik.com/domestic-destination/3150554/pasola-balap-kuda-dan-festival-berdarah-khas-sumba dan http://travel.kompas.com/read/2017/05/16/111200527/parade.1.001.kuda.dan.festival.tenun.ikat.di.sumba.diundur.juli.2017
[4] Dikutip dari https://www.nytimes.com/2016/07/15/world/asia/south-china-sea-dispute-arbitration-explained.html?_r=0
[5] Generasi muda senang menjalin pertemanan dengan orang-orang yang bahkan jauh dari jangkauannya, terlihat dari antusiasnya generasi muda dalam memainkan sosial media dengan tujuan berkomunikasi dengan banyak sekali masyarakat. Pun dilihat dari tabel yang dikutip dari https://www.statista.com/statistics/274829/age-distribution-of-active-social-media-users-worldwide-by-platform/
[6] Tabel dikutip dari http://www.asean.org/storage/2015/11/tourism/Table_28.pdf
[7] Data maskapai penerbangan terbaik dapat dilihat di http://www.worldairlineawards.com/Awards/world_airline_rating.html